Archive for the ‘ Private ’ Category

Mein Sohn : Raihan

Ini adalah kaarangan pertamaku dalam bahasa Jerman, tentang anakku Raihan..

Mein Sohn, Raihan, ist am 11. Mai 2008 geboren. Er ist heute 80 Tage alt und 5,2 kg schwer. Er hat kurze schwarze Haare und weisse Haut. Er ist sehr aktiv und progressive. Jeden Tag macht er gute Fortschritte. Er traegt immer einen engen Pullover. Gestern sollte meine Frau ein Kleid kaufen. Meine Frau kaufte auch eine kleine blaue Matratze. Er liebt heute ein buntes Licht. Er beweglich auf dem Bett will. Er trinkt Milch von meiner Frau. Er trinkt sehr viel Milch. Jede 2 stunden trinkt er Milch. Eines Tages haben wir seinen Geburtstag gefeiert, in Indonesien sagt „Aqiqah“, dann sah er einen schoenen Pullover, aber er passte ihm leider nicht. Er ist ein schoener Sohn. Jede Nacht kann ich nicht gut schlafen.

Ich liebe dich, mein Sohn!

Flohmarkt : pasar bekas murah meriah!

Sabtu pagi yang dingin tak menyurutkan langkah menuju Flohmarkt. Flohamartk adalah sejenis pasar barang bekas yang harganya sangat terjangkau. Meski sudah tahu dari buku panduan, tapi tetap saja rasa penasaran yang sangat tinggi karena ini merupakan yang pertama. Kita diantar oleh suami dari Jamela (peserta DAAD dari Irak). Berjalanlah kita menuju Markplatz yang tak jauh dari apartment.

Sesampai disana, sudah banyak orang yang jualan. Suhu menunjukkan 14ºC. Cuaca memang mendung. Tapi itu tak mengganggu untuk tetap mengitari Markplatz. Ada beberapa barang yang sangat kami incar. Yah peralatan masak memasak. Karena mulai hari ini kita dah mau memasak sendiri, tadinya masih gabung dengan Lita dan Verra.

Setelah mengitari beberapa lama, ternyata hanya rice cooker yang tidak ketemu. Di markplatz ini juga ada dua supermarket (REWE dan EDEKA), ada juga kebabhaus dan Turkish shop. Senang sekali, karena dengan adanya toko ini maka nilai Halal nya pasti terjamin. Pemilik toko inipun mengajak foto bersama, katanya kita brotherland. Dia menceritakan hubungan kekerabatannya dengan Indonesia, Aceh tepatnya.

Setelah puas berkeliling, kita memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dan kita sepakat setelah makan siang akan ke Asian Shop/Center dan ALDI untuk berbelanja. Sebelum sampai di Asian Shop kita melewati Elizabeth Kirche dan jadinya kita berpose lagi hehehe.

Akhirnya Sabtu itu dilewati dengan menikmati masakan sendiri dengan menu Nasi dan Ayam Turki..Alhamdulilah..

Two weeks notice

Tak terasa sudah dua minggu saya meninggalkan negeri tercinta. Serasa masih mimpi saya sudah berada di Eropa. Saya sudah mulai terbiasa dengan kondisi disini.

Zwischen test : merupakan test kedua. Alhamdullilah sudah bisa mengerjakan dengan baik, tapi belum tahu nanti hasilnya seperti apa. Yah mudah-mudahan tidak mengecewakan.

Leute interview : enak juga mewawancarai penduduk lokal tentang makanan dan minuman orang jerman. Wah sangat berbeda, dan jawaban mereka sangat variatif. Dan tentunya sebagian besar yang disebut saya tidak kenal, bahkan mengejanya pun sangat susah.

Sholat Jumat : Ternyata sudah dua kali Jumatan di Marburg. Khotbah dengan dua bahasa, Deutsch dan Arabic. Seperti biasa sehabis kursus kita langsung menuju Haltestelle, dan belum sampai disana Bus Linie 5 sudah berlalu, terpaksa mengambil Linie lainnya. Artinya berjalan kaki harus tetap dilakoni hari ini. Hiks..

Doner Kebab: karena mensa dah tutup jadinya kita makan di Doner Kebab. Nah tempat ini adalah tempat favorit kita. Orang yang punya sangat akrab. Dan dari pertama kali di Marburg, makan disini jadinya sampai sekarang kerasa enak saja kalau makan disini. Selain itu, memang harganya lebih murah. Dengan 2.5 EUR kita sudah bisa mendapatkan doner yang sangat besar. Dan minggu ini mereka menawarkan kalo minggu depan bareng mereka untuk sholat jumat. Katanya mereka punya tempat lain. Wah kalo benar artinya ada lebih satu mesjid di Marburg. Jadi minggu depan kita langsung kesini.

T-mobile: sudah 2 minggu kita mengusahakan koneksi internet di apartemen. Hari ini kita akan mengeksekusi karena pasport sudah di tangan. Pasport sudah diperpanjang visanya sampai tahun depan. Di T-mobile kita dilayani dengan cermat dan cepat. Tak perlu proses berbelit-belit. Insya Allah minggu depan sudah bisa berinternet ria kapan dan dimanapun. Biayanya 44 EUR per bulan, dan kita bisa pakai 24 jam sehari selama sebulan. Tapi, kontraknya hanya berlaku 2 bulan, jadi kita akan gantian nanti untuk buat kontrak. Bulan ini, saya yang akan membuat kontrak tersebut.

Botanical Garten und EURO 2008

Akhir minggu yang menyenangkan. Pagi2 kita dah sarapan dengan susu dan sereal. Abis itu nyuci baju yang udah seminggu dipake. Nah disini kita pake mesin cuci. Karena kita di lantai dasar, so kita harus pake mesin cuci di lantai 2. Celakanya, semua petunjuk dalam bahasa jerman. Jadilah kita menerka2 dulu dan dibantu dengan kamus. Akhirnya bisa juga, tapi step2 yang berantakan. Pokoknya next time harus bisa lebih bagus lagi. Soalnya kita harus bayar 1,50 EUR untuk waschen dan 0,50 EUR untuk pengeringnya. Tapi tetap aja basah kuyup meski da di mesin pengering. Udah gitu sepertinya baju kita over wash. Hehehe…

Abis acara cuci mencuci. Kita keluar makan siang. Yah kemana lagi kalo bukan ke Kebab. Sampe2 kita dah akrab banget dengan penjualnya. Udah makan kita langsung cabut ke Botanischen Garten di Marburg. Lumayan untuk refresh. Disana kita banyak melihat tanaman2 khas jerman dan juga dari seluruh dunia. Karena sekarang musim panas, jadinya banyak banget koleksi bunganya. Indah banget. Yah mirip2 dengan Kebun Raya Bogor. Tapi menurutku sih, masih indah di Bogor. Puas foto2 dan jalan2 di sini kita langsung pulang ke rumah.

Sesampai di rumah kita makan malam trus siap2 untuk nonton bola. Pastinya bakal seru banget soalnya Germany lawan Poland. Banyak banget yang menggelar nonton bareng, tapi tentunya kita milih yang gratisan. Murah dan Meriah. Kita nonton bareng di Frankfurterstrasse, di hall basket sekolahan sini. Wah ternyata banyak banget yang datang. Dari rumah kan kita bawa botol berisi minuman, ternyata harus dibuang, gak boleh bawa botol ke hall. Sepertinya sih takut ada acara lempar2an. Padahal isinya Cuma Eistee dan kita gak bakal minum bir. Hehehe….

Pas masuk ternyata dah langsung main. Teriakan, Sorakan, Yel2…semuanya bergema. Seru banget. Kita ikut2an teriak2. meskipun gak jelas teriakannya apa. Hehehe.. Kita nonton ber 6 (aku arli akbar verra dan 2 orang Bangladesh sadat dan nessar). Kita semua seru2an. Meskipun kita gak memakai atribut2 jerman. Soalnya para deutscher pada make semua atribut, bendera topi kalung. Pokoknya macem2 deh.

Akhirnya Deutschland menang!!!!! 2 lawan 0. hebat!!! Super!!! Gak sia2 nonton. Ternyata seru banget nonton bareng. Trus kita langsung pulang. Untung masih ada bus.. zzzzzzzz zzzzzz..

Marburg – my first city in Germany

Pyuh, akhirnya sudah di hari ke-6 tinggal di negeri orang. Jerman berjarak ribuan mil dari Indonesia. Semua perasaan bercampur aduk. Semua penyesuaian dan adaptasi dilewati. Jetlag sudah pasti. Ternyata gak berlangsung Cuma 1 hari, tapi hamper 1 minggu penyesuain. But I believe I can make it.! Insya Allah..

Hari kemarin, Kamis 05.06.2008 masih mengurus berbagai administrasi, termasuk koneksi internet. Masih agak susah, karena saya belum ada kartu student, jadi pengurus SPEAK dan Apartemen gak bisa berbuat apa2 untuk mengaktifkan account internet (so far..). Tapi saya masih berharap banget ada jalan. Yang pasti sih kalo pake kontrak setidaknya harus 2 tahun. Padahal, tinggal di Marburg cuman 4 bulan untuk kursus bahasa. Saya yakin sih, kalo sudah di uni nanti gak ada masalah. Kita kemarin sampai ke Uni-Marburg untuk mencari tahu sendiri bagamaimana prosedurnya, ternyata gak berhasil juga.

Alhasil, setelah dari t4 itu, kita di antar Mira (anak indonesia yang kuliah disini) jalan2 ke Altstadt. Tempat ini adalah kota tua Marburg. Semua bangunan kuno masih terjaga dengan rapi (seperti kota2 lainnya di Eropa lah), meskipun sudah digunakan dengan berbagai tujuan. Misalnya cafe, market, toko buku dan lainnya. Setelah itu kita melewati Elizabeth Kirche. Gereja tertua di Kota Marburg dan sepertinya juga menjadi landmark kota ini. Honey wish you were here!!!!

Tujuan akhir hari itu adalah mengunjungi mesjid. Sepertinya sih ini satu2nya mesjid yang ada di kota Marburg. Namanya Mesjid Marbach. Setelah melihat sih, bukan seperti mesjid kebanyakan di Indonesia. Kayanya sih ini bangunan rumah yang dialihfungsikan menjadi mesjid. Tapi ini cukup menggembirakan karena ada tempat untuk sholat jumat. Alhamdulillah.

Nah, hari ini, Jumat, 06.06.08, saya ada tes di kursus bahasa. Sepertinya akan setiap jumat akan ada tes seperti ini, untuk mengkaji seberapa jauh pemahaman kita selama 1 minggu pengajaran. Mudah2an hasilnya memuaskan. Aminnn.. Setelah kursus kita langsung menuju mesjid untuk sholat Jumat. Setelah berjalan kurang lebih 20 menit. Sampailah kita di sana. Sholat Jumat dengan khotbah 2 bahasa. Arab dan Jerman. Yah tentunya saya melongok aja. Gimana gak, Arab tentunya gak mengerti. Jerman yah baru belajar. Paling ngerti dikit2.

Sepulang dari sholat Jumat, kita langsung menuju Mensa (cafeteria mahasiswa). Tentunya dengan jalan kaki lagi. Wah bakal sehat banget nih disini. Bisa kurus nih..hehehehe.

Setelah lunch, kita belanja di Aldi untuk keperluan mencuci. Pas nunggu di Haltestelle. Tiba terlihat di dekat lampu merah ada kerumunan. Ternyata ada orang tua yang jatuh pingsan (entah serangan jantung atau apa). Tapi yang terlihat, semuanya terlihat tenang, tanpa ribut2. Tak lama polisi datang trus ambulans untuk menolong ibu itu. Dan yang mencengangkan juga adalah meskipun terlihat jadi macet, semua pengendara mobil tahu bagaimana memposisikan diri secara tertib. Saya pikir ini Eropa banget… kapan yah Indonesia kaya gini…

Akhirnya, bus yang kita tunggu datang juga. Gara2 accident tadi busnya terlambat 2 MENIT.. eh hanya 2 menit…hebat banget ihhh..

Hari pertama kursus!

Hari pertama kursus, dingin banget cuacanya. Sampai2 hidung meler dan sedikit menggigil, kaya’ brainfreezing. Sesampai di SPEAK kita langsung coba hot spot, tapi ternayta jatah Cuma 6 menit. Tapi kalo di computer room bisa pake sepuasnya. (Msh agak ketinggalan info nih, karena internet di wohnung blm bisa, kita harus register dl. Dan ternyata kalo bkn student agak sulit (tapi khan kita student wannabe nih).

Setelah melihat pengumuman, saya berada di elementary 2 (E2). Di kelas lumayan ada 9 Negara berjumlah 13 orang (Irak, USA, Tanzania, Nepal, Thailand, Iran, India, Bangladesh dan Indonesia).

Ada 2 kali break tapi hanya @ 15 menit. Jadi gak s4 beli makanan. Cuma bisa beli cappuccino di mesin. Tapi laperrrr banget. Pokoknya hari berikutnya harus bawa makanan kecil dan minuman ke SPEAK.

Setelah kelas berakhir kita diajak orientasi kota sama pengajar SPEAK. Nunjukin took buku, tempat teater, café, t4 laundry, dan mensa (t4 makannya student). Di mensa kita beli kartu (harganya 10 EUR, tapi 5 EUR untuk deposit). Ini bisa ditambah. Jadi pas makan tinggal nunjukin kartu trus di debet.

Abis makan kita ke Rudolph platz untuk beli kartu bus bulanan (34.4 EUR). Setelah ke laundry untuk mastiin harganya trus ke internet shop untuk liat2 kartu yang katanya murah kalo calling internasional.

Setelah itu kita pula ke wohnung. Ngerjain PR. Trus makan malam, abis jalan2 ke hutan depan rumah. O yah, disini lagi musim panas, siangnya panjang banget. Jam 4.30 udah mulai pagi, trus magrib baru pukul 21.30 malam. Untung belum puasa, kalo iya menderita banget kali yah. heheheeh

Menapak Eropa

Tanggal 31 Mei 2008, merupakan tanggal yang bersejarah buat saya. Tanggal ini merupakan tonggak dimulainya perjuangan menuju Eropa. Namun keberangkatan ke Eropa ternyata tidak mudah. Saya harus meninggalkan orang-orang tercinta. Mama dan anak saya Raihan (yang hari itu baru berumur 20 hari). Sangat berat!!!! Saya diantar keluarga menuju bandara. Sangat sedih ternyata. Namun, dalam pikiran saya bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga, dan untuk anak istri. Dan saya berfikir perjalanan saya ini adalah ibadah untuk menuntut ilmu. Perjalana saya inipun merupakan pertama kalinya untuk keluar negeri.

Dengan pesawat Etihad airways kita menuju Abu Dhabi selama 7 jam dari jam 15:15 sampai jam 20:15, dengan perbedaan waktu 3 jam antara Abu Dhabi dan Jakarta. Selama 5 jam kita transit di Bandara. Dari sini saja saya sudah melihat perbedaan yang mencolok dengan Indonesia. Sangat rapi, bersih dan sangat “Internasional”. Semua fasilitas ada, termasuk free internet. Sama sekali tidak ada kesan kumuh, seperti yang selalu saya lihat di bandara-bandara di Indonesia, sekalipun di Soekarno-Hatta.

Jam 00:00 kita sudah mengantri untuk pemeriksaan dokumen. Tepat jam 01:20 kita bertolak menuju Frankfurt. Perjalanan ditempuh selama 9 jam. Tepat pukul 06:15 tanggal 1 Juni 2008 kita landing di Frankfurt. Perbedaan waktu antara Frankfurt dan Abu Dhabi 2 jam. Jadi antara WIB dengan Frankfurt 5 jam perbedaan waktunya. Cukup membuat Jetlag. Perjalanan dengan Etihad ternyata cukup membantu untuk mengurangi kejenuhan selama perjalanan. Sajian hiburan dan makanan sangat variatif dan menurut saya sangat baik. Lagu James Blunt mengantar saya sampai di Frankfurt…….

Setiba di Frankfurt Airport setelah ribuan mil dilalui, kita terbagi menjadi 2 kelompok. Ada yang belajar bahasa di DID Frankfurt dan di SPEAK Marburg. Disini saya bertambah kagumnya dengan negara orang. Sepertinya semuanya sudah tersusun dengan rapi, bersih dan yang pasti tertib. Semua fasilitas sudah disediakan. Kita naik kereta menuju stasiun kereta yang akan ke Marburg. Harganya 8 EUR. Perjalanan menuju Marburg juga cukup melelahkan karena kita semua membawa koper yang lumayan berat (rata-rata 30 kg). Tapi khusus untuk cewe semuanya pada over bagasi (lebih 30 kg). Di sepanjang jalan menuju Marburg ternyata Jerman juga tetap menjaga keasrian dan kehijauan lingkungannya. Masih terdapat banyak lahan kosong yang hijau dan hutan yang rimbun.

Di Marburg tiba jam 10:15, kita pakai taksi menuju penginapan sementara. Kita urunan masing2 2 EUR. Setelah registrasi, kita langsung observasi sekitar kota Marburg dengan jalan kaki. Ternyata sangat asri. Dari penginapan kita, ada sungai dan jembatan. Diseberangnya ada rumah-rumah tua dan juga gereja yang sangat megah dan umurnya pasti sudah tua.

Kita juga sudah melihat lokasi kursus SPEAK, lumayan tak jauh dari penginapan. Marburg juga sangat bersih dan teratur. Sepertinya juga penduduknya tidak terlalu banyak. Dan di jalan juga cukup lengang. Meski begitu semua pengendara kendaraan termasuk sepeda sangat tertib lalu lintas. Meski kota kecil, juga transportasi massalnya (sejenis busway) juga sudah tersedia. Mmmmhhh…

Sepanjang jalan, lumayan sudah mempraktekkan sedikit bahasa jermannya. Termasuk pada saat membeli Kebab turki. Ukuran kebabnya juga jumbo. Sepulang dari observasi, kita sudah bisa cek in. Cowok2 di kamar 103 dan cewe di 106. Mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancer dan sukses. Sepertinya kursus bahasa di Kota Marburg akan menyenangkan..Aminn…. Di lain waktu pasti saya akan membahas Kota Marburg secara detail.

First day in Marburg

Hari ini dimulai dengan check out dari Jurgenherberg menuju SPEAK untuk registrasi ulang. Tapi kita dapat sarapan dulu. Mmmh enak banget mulai susu, sereal, jus apel, roti…wenak wenak…..

Kita pake 2 taksi menuju SPEAK, karena gitulah barang2 segambreng. Kita berlima (Hawis, Arli, Akbar, Lita dan Verra). Sesampai di SPEAK, saya lumayan panic karena ternyata tas Deutsche ist Klasse gak ada. Disitu semua berisi dokumen penting (letter of award, pas foto, ijazah dll.). Untung Ms Julia dari SPEAK nelpon ke hotel dan Alhamdulillah ada disana. Syukurlah…

Di SPEAK kita dikasi info tentang kursus, pre test, dan ngisi anmeldung (surat ijin tinggal). Hari ini juga kita masuk ke Studentenwohnheim (asrama) di Richtsberg 88 Whn.00-04/E4. Di dalam ada 2 kamar (1 kamar sendiri, 1 kamar untuk 2 orang), lemari, toilet, dapur (lengkap dengan kulkas, kompor dan wastafel), ruang belajar dan ruang tamu. Untuk bulan ini saya sekamar dengan P Akbar, Arli sendiri.

Setelah beberes kamar kita pada keluar. Naik bus menuju pusat kota. Tujuannya cari2 kartu GSM, makan, cari toko Asia, ke ALDI supermarket.

Cerita lucu hari ini:

Akbar ngetes telpon, jawabnya keras2 pdhal p aril dekaten. Kata penjualnya What a communication… kita jadinya pada ngakak abiss..hehehe

Lita ngejar bus dekat halte (indo banget) padahal ma tunggu aja ntar berhenti sendiri, kita diam dan bingung aja plus ketawa ngeliatnya, Kita sebutnya jetlag social hehehe.

Makan malam bareng (gak benar2 malam sih soalnya da jam 20:00 tapi masih terang), karena keterbatasan priring, yah terpaksa memakai apa yang ada. Misalnya p akbar memakai tutup Tupperware, dan pa aril pake tutup panci. Tapi tetep asyik karena akhirnya makan Nasi juga. Hehehe. Thanks to Lita dan Verra.. Akhirnya berguna juga rice cookernya..

DAAD farewell party

Tak terasa 2 bulan berlalu. Kursus bahasa Jerman di Goethe Institut sebagai persiapan studi di Deutschland. Awalnya kerasa sangat susah mengikuti, maklum baru pertama kali, tapi akhirnya bisa juga. Dan pada tanggal 25 April 2008, test Start Deutsch 1-A1 sudah terlewati. Meskipun rada deg-degan, karena pre-test yang sudah dilakukan sebelumnya dapat dilalui dengan sukses. Alhamdulilah, hasilnya ternyata memuaskan.

Tanggal 28 April 2008, hari yang bersejarah. Pada hari itu, dilaksanakan farewell party untuk penerima beasiswa DAAD tahun 2008. Acara ini dilaksanakan di Kedubes Jerman.

Wah seneng banget, soalnya baru pertama kali ini masuk ke Kedubes Jerman. Keamanan super ketat, sampe dua kali screening. Kaya’ di airport aja deh. Pas masuk, langsung aku tanda tangan di buku kenangan Mrs. Ilona, karena masa tugasnya dah berakhir tahun ini. [Lumayanlah kenangan bersama Ilona. Pernah ikut ke lapang (tepatnya Pulau Pari, Kepulauan Seribu) untuk melihat penelitianku. Dan pada saat itu Malam tahun Baru 2004.] Eits, ternyata, sudah ada pelayan yang nawarin minuman di depan pintu. Minum ahhh….

Udah minum-minum, saya langsung cek-cek ruangan. Meskipun ditata sederhana, tapi kerasa banget nuansa Jermannya. Bendera Jerman dimana-mana, yah iyalah. Makanya saya coba aja berpose di depannya. Hihihihi. Noraks abis.. Dipanggung juga udah di pasang standing banner DAAD. Alhasil semua didokumentasikan. Acara di buka dengan speech oleh Mrs. Ilona Krueger-Rechmann (Direktur DAAD Jakarta), Mr. Hans-Joerg Brunner (Charge d’Affaires a.i. of the German Embassy), dan Dr. Christian Bode (Secretary General of the DAAD).

Prajabatan dosen

Alhamdulilah tahun ini dan tahun kemaren membuat berkah yang luar biasa bagi hidupku. Semuanya serasa lengkap. Mudah-mudahan aku selalu menjadi manusia yang bersyukur.

Alhamdulilah, tanggal 17 februari-6 maret kemarin aku sudah melalui prajabatan. artinya prasyarat terakhir untuk 100% jadi dosen sudah terlewati.

Insyaallah hari senin tanggal 10 maret ini aku sudah mau mulai kursus bahasa jerman, sebagai persiapan menuju Jerman untuk doktoran. Alhamdulilah…

Mudah-mudahan Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepadaku..