imajinasiku terbang kala itu…
Entah kenapa, saya terbayang lagi hari dimana perpisahan dengan istri dan anak ketika akan pulang setelah berlibur di Bremen selama tiga pekan, pada bulan Oktober 2009. Hari itu di penghujung Oktober, tiba juga masa mama dan Raihan harus kembali ke tanah air. Malam sebelum pulang, mungkin firasat, raihan sangat gelisah, dan susah untuk tidur, malah mengajak saya bermain kemah2an di bawah selimut, tanpa terasa, air mata saya berlinang, saya menangis meski saya berusaha untuk tegar, tapi tetap saja air mata terus mengalir. Saya menyeka air mata ketika raihan menatap saya dan tetap tersenyum, berusaha agar dia tidak tidak bingung dan ikutan sedih. Meski sebenarnya, dia sudah punya firasat itu bahwa akan berpisah, tapi saya tidak tahu.